Belajar dengan Gembira, Tumbuh dengan Percaya Diri di iWorld Learning
Di dunia modern yang multibahasa dan multikultural ini, semakin banyak orang tua yang menyadari pentingnya menguasai bahasa Mandarin.
Baik untuk berkomunikasi dengan keluarga, melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, maupun memperluas peluang karier di masa depan — kemampuan berbahasa Mandarin membuka pintu menuju dunia yang lebih luas bagi anak-anak.Namun, banyak anak yang merasa Mandarin itu sulit di awal.
Tulisan yang rumit, nada yang berbeda, dan cara pengucapan yang tidak biasa sering membuat mereka cepat menyerah.
Padahal, kunci dari pembelajaran bahasa bukan hafalan, melainkan minat dan pengalaman belajar yang menyenangkan.
Di iWorld Learning, kami percaya bahwa anak belajar paling baik ketika mereka merasa bahagia dan terlibat.
Karena itu, kelas Mandarin kami tidak seperti kelas tradisional yang hanya duduk mendengarkan dan menyalin tulisan.
Sebaliknya, kami menggabungkan cerita, lagu, kerajinan tangan, dan permainan interaktif agar anak-anak dapat belajar bahasa secara alami — melalui bermain dan melakukan kegiatan nyata.
Pendekatan ini membuat anak-anak berani berbicara, memahami konteks bahasa, serta membangun rasa percaya diri dalam suasana yang santai dan positif.
1. Belajar Lewat Permainan: Cara Paling Alami bagi Anak
Setiap anak pada dasarnya suka bermain.
Melalui permainan, mereka mengenal dunia, meniru suara, dan mengekspresikan perasaan.
Berdasarkan hal ini, setiap kelas Mandarin di iWorld Learning selalu berfokus pada aktivitas tematik.
Setiap pelajaran memiliki tema cerita atau tujuan kegiatan, seperti “Berbelanja di Pasar Buah”, “Merayakan Tahun Baru Imlek”, atau “Pesta Hewan di Hutan.”
Anak-anak bermain peran, bekerja sama dalam kelompok, dan menggunakan bahasa Mandarin untuk menyelesaikan tugas kecil.Mereka tidak hanya menghafal kalimat, tetapi menggunakan bahasa secara langsung dalam komunikasi nyata.
Misalnya, dalam tema “Pasar Buah”, satu anak berperan sebagai penjual, yang lain sebagai pembeli.
Mereka akan bertanya dengan bahasa Mandarin: “Zhège píngguǒ duōshǎo qián?” (Berapa harga apel ini?)
Guru akan membantu mengoreksi pelafalan dengan lembut, sehingga bahasa dipelajari melalui pengalaman yang menyenangkan.Melalui aktivitas seperti ini, anak-anak secara tidak sadar mengingat pola kalimat dan kosakata baru, sambil merasakan keseruan berkomunikasi dengan bahasa Mandarin.
Yang paling penting, permainan membuat mereka berani berbicara — tanpa rasa takut salah, tanpa tekanan belajar.
2. Cerita dan Lagu: Membuat Bahasa Jadi Hidup dan Bermakna
Belajar bahasa tidak hanya soal menghafal kata, tapi juga memahami budaya dan konteksnya.
Karena itu, cerita dan lagu menjadi bagian penting dalam setiap kelas kami.Waktu bercerita selalu menjadi momen favorit anak-anak.
Guru menggunakan ekspresi wajah, gerakan tangan, serta gambar warna-warni untuk menyampaikan cerita-cerita pendek dalam bahasa Mandarin — seperti “Kelinci Kecil yang Patuh” atau legenda “Dewi Chang’e ke Bulan.”
Sambil mendengarkan, anak-anak belajar kata kunci dan struktur kalimat.
Melalui pengulangan dan interaksi, mereka mulai menirukan, membaca bersama, bahkan bisa menceritakan kembali kisah itu dengan kata-kata mereka sendiri.Selain cerita, lagu juga menjadi alat belajar yang sangat efektif.
Kami memilih lagu anak-anak Mandarin yang ceria dan mudah diingat seperti “Liǎng Zhī Lǎohǔ” (Dua Harimau), “Zhǎo Péngyǒu” (Mencari Teman), dan “Xīnnián Hǎo” (Selamat Tahun Baru).
Dengan bernyanyi, anak-anak terbiasa dengan nada, ritme, dan pengucapan bahasa Mandarin.
Banyak orang tua yang berkata, “Anak saya pulang ke rumah sambil bernyanyi lagu Mandarin dan bahkan mengajari kami ikut menyanyi!”
Inilah tanda bahwa belajar telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka — sebuah proses alami yang penuh kegembiraan.
3. Peran Guru: Tumbuh dalam Suasana Lembut dan Penuh Dukungan
Dalam belajar bahasa, peran guru bukan hanya mengajar, tapi juga membimbing dan memberi rasa aman.
Tim pengajar kami memiliki latar belakang profesional dalam mengajar bahasa Mandarin sebagai bahasa asing dan berpengalaman menangani anak-anak.Di kelas, guru berbicara dengan nada lembut, menggunakan ekspresi dan bahasa tubuh agar anak lebih mudah memahami.
Ketika seorang anak pertama kali mengucapkan “Nǐ hǎo” (Halo) atau “Xièxiè” (Terima kasih), guru akan langsung memberi pujian agar anak merasa bangga dan termotivasi.
Pendekatan positif ini membuat anak tidak takut untuk mencoba.
Untuk anak yang ekstrovert, guru mendorong mereka tampil dalam drama kecil atau permainan kelompok.
Bagi anak yang pemalu, guru menggunakan pendekatan personal yang lebih halus agar mereka bisa perlahan berani berbicara.Dengan cara ini, anak-anak bukan hanya belajar bahasa — mereka juga belajar mengekspresikan diri dengan percaya diri dan bahagia.
4. Membuat Bahasa Mandarin “Terlihat, Terdengar, dan Bisa Digunakan”
Salah satu tantangan terbesar dalam belajar Mandarin adalah huruf dan karakter.
Banyak anak merasa takut melihat jumlah goresannya, tapi di kelas kami, mengenal huruf Mandarin menjadi pengalaman yang menyenangkan.Kami mengajarkan arti dan bentuk karakter dengan gambar, warna, dan cerita.
Misalnya, saat belajar karakter “日” (matahari) dan “月” (bulan), guru menampilkan gambar, menjelaskan maknanya, lalu mengaitkannya dengan kehidupan nyata.
Dengan begitu, anak tidak hanya “mengenal” huruf, tapi juga memahami maknanya.
Selain itu, guru menggunakan instruksi sederhana dalam bahasa Mandarin, seperti “Qǐng zuò” (Silakan duduk), “Tīng lǎoshī shuō” (Dengarkan guru), “Yīqǐ chàng gē” (Mari bernyanyi bersama).
Melalui pengulangan alami, anak-anak mulai memahami dan merespons tanpa perlu terjemahan.Saat anak sadar bahwa mereka bisa memahami dan menjawab dalam bahasa Mandarin, rasa percaya diri mereka meningkat pesat.
5. Keterlibatan Orang Tua: Memperluas Pembelajaran di Rumah
Kami percaya bahwa hasil terbaik muncul dari kerjasama antara sekolah dan keluarga.
Karena itu, guru kami selalu memberikan laporan perkembangan anak serta ide aktivitas yang bisa dilakukan di rumah.Orang tua dapat mendengarkan lagu Mandarin bersama anak, membaca buku cerita bergambar, atau menonton animasi anak dalam bahasa Mandarin.
Bahkan, kebiasaan kecil seperti menyapa dengan “Nǐ hǎo” di pagi hari atau berkata “Wǎn’ān” (Selamat malam) dapat membuat bahasa Mandarin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Banyak orang tua yang terkejut melihat anak mereka mulai berbicara secara alami tanpa latihan khusus:
“Nǐ hǎo,” “Xièxiè,” “Wǒ xǐhuān píngguǒ.”
Inilah keindahan dari pembelajaran imersif — ketika bahasa menjadi hidup dan digunakan dengan alami.
6. Menjadikan Belajar Mandarin Sebagai Perjalanan yang Menyenangkan
Belajar bahasa Mandarin tidak seharusnya menjadi perlombaan hafalan atau ujian, melainkan perjalanan penuh rasa ingin tahu dan pertumbuhan.
Di iWorld Learning, kami ingin setiap anak:
- Menemukan kegembiraan belajar Mandarin melalui permainan dan cerita
- Membangun kepercayaan diri melalui dorongan positif
- Menguasai bahasa lewat penggunaan nyata dalam kehidupan sehari-hari
Baik anak Anda baru mulai belajar Mandarin, maupun sudah memiliki dasar, kami akan menyesuaikan metode dan tingkat pembelajaran sesuai usia, minat, dan kemampuan mereka.
Yang kami perhatikan bukan hanya kemampuan bahasa, tetapi juga semangat dan keberanian anak dalam proses belajar.
7. Coba Kelas Percobaan Mandarin Gratis di iWorld Learning
Ingin tahu seberapa cepat anak Anda bisa jatuh cinta pada bahasa Mandarin?
Datang dan lihat sendiri senyum mereka di kelas!Kami mengundang Anda dan anak Anda untuk bergabung dalam kelas percobaan gratis, bertemu langsung dengan guru, dan merasakan suasana kelas yang hangat dan menyenangkan.
📞 Untuk informasi dan pendaftaran (WhatsApp): +62 813 1885 6165
🌐 Website: Home – iWorldLearning
📍 Alamat: Marina Raya Blok B/27, Jakarta Utara (hanya 5 menit dari PIK Avenue)
