Di Jakarta, semakin banyak orang tua yang menyadari bahwa Bahasa Inggris bukan hanya penting untuk nilai akademis, tetapi juga sebagai keterampilan hidup di masa depan, terutama dalam menghadapi peluang global. Namun, meskipun sudah menginvestasikan waktu dan uang untuk kelas bahasa inggris untuk anak–anak atau kursus bahasa inggris, masih banyak anak yang kesulitan dalam hal kepercayaan diri, kelancaran berbicara, atau kemajuan yang konsisten.
Jadi, di mana letak masalahnya?
Berikut adalah 10 kesalahan umum yang sering dilakukan oleh orang tua di Jakarta saat mendampingi anak belajar Bahasa Inggris — dan bagaimana cara menghindarinya:
1. Terlalu Fokus pada Nilai, Bukan Penggunaan Bahasa
Banyak keluarga lebih mementingkan nilai ujian dibanding kemampuan komunikasi nyata. Padahal, nilai grammar tinggi belum tentu berarti anak bisa lancar berbicara. Jika anak tidak percaya diri saat menyampaikan ide secara lisan, sudah saatnya menyeimbangkan belajar akademik dengan praktek lisan bahasa inggris.
2. Terlambat Mengenalkan Bahasa Inggris
Sebagian orang tua berpikir anak harus fasih Bahasa Indonesia dulu baru mulai belajar Bahasa Inggris. Padahal, paparan sejak dini — lewat bermain, musik, dan cerita — justru membangun kepekaan bahasa secara alami. Mengikuti kelas bahasa inggris untuk anak–anak sejak usia 3–6 tahun adalah awal yang bagus.
3. Tidak Ada Latihan di Luar Kelas
Hanya ikut kursus inggris seminggu sekali tidak cukup. Tanpa penggunaan rutin di rumah (misalnya: cerita sebelum tidur, tontonan berbahasa Inggris, atau percakapan ringan), anak akan cepat lupa. Bahasa itu seperti otot — perlu dilatih setiap hari.
4. Terlalu Fokus pada Menghafal Kosakata
Banyak kosakata belum tentu berarti kemampuan bahasa yang baik. Yang lebih penting adalah bagaimana anak menggunakan kata-kata itu dalam kalimat dan konteks nyata. Latihan berbicara dan bercerita sangat membantu memperkuat penggunaan kosakata secara bermakna.
5. Mengandalkan Guru Privat Lokal yang Kurang Fasih
Beberapa keluarga memilih tutor lokal demi biaya yang lebih terjangkau. Namun, jika tutor tidak memiliki pelafalan selevel native speaker atau metode pengajaran yang baik, hal ini bisa membatasi praktik lisan bahasa inggris dan menurunkan kepercayaan diri anak.
6. Melewatkan Pelatihan Phonics dan Pengucapan
Ada anak yang bisa membaca tapi tidak tahu cara melafalkan kata yang baru. Program berbasis phonics yang kuat akan membantu anak mengeja, membaca, dan mengucapkan kata dengan lebih percaya diri.
7. Takut Salah, Bukan Belajar dari Kesalahan
Beberapa orang tua langsung mengoreksi setiap kesalahan, yang bisa membuat anak cemas. Lebih baik biarkan anak mencoba berbicara bebas, lalu koreksi dengan lembut setelahnya. Kepercayaan diri dibangun dari mencoba, bukan dari harus selalu benar.
8. Memilih Kursus yang Terlalu Kaku dan Sama untuk Semua Anak
Setiap anak punya gaya belajar yang berbeda — ada yang suka bergerak, menggambar, atau mendengar. Kursus bahasa inggris yang baik seharusnya bersifat interaktif, multisensori, dan disesuaikan dengan kebutuhan individu.
9. Meremehkan Pentingnya Latihan Bicara
Menulis dan membaca lebih sering dilatih di sekolah. Tapi praktik lisan bahasa inggris sering diabaikan. Diskusi kelompok, bermain peran, dan simulasi nyata (misalnya memesan makanan atau memberi arah jalan) sangat penting untuk kelancaran bicara.
10. Orang Tua Tidak Terlibat Sama Sekali
Orang tua tidak harus fasih Bahasa Inggris untuk mendukung anak. Hal sederhana seperti membaca bersama, menunjukkan ketertarikan, dan memberi semangat bisa membuat anak lebih semangat belajar. Anak merasa lebih termotivasi saat tahu orang tua ikut peduli.
Kesimpulan
Jika Anda orang tua di Jakarta yang ingin mendukung perjalanan belajar Bahasa Inggris anak, langkah pertama adalah menyadari kesalahan umum ini. Menghindarinya, serta memilih program kursus inggris yang tepat — yang menekankan praktik lisan bahasa inggris dan pendekatan ramah anak — akan membawa hasil yang jauh lebih baik.
Di iWorld Learning, kami menawarkan kelas bahasa inggris untuk anak usia 3–18 tahun dengan pengajar native speaker yang berpengalaman. Kelas menggabungkan phonics, membaca, berbicara, dan mendengar dalam suasana belajar yang menyenangkan dan suportif — agar anak belajar Bahasa Inggris dengan percaya diri dan alami.
📩 Tertarik mencoba kelas gratis? Hubungi kami hari ini untuk konsultasi level belajar yang sesuai dengan anak Anda.